Selasa, 20 Oktober 2009
Bintang dan Bulan
Kamis, 23 April 2009
Mizz U.....
Aku kangen kehidupanku pada saat masih SMA. Meski bisa dibilang menyakitkan tapi ada hal-hal indah yang terselip diantaranya. Teman, itu yang membuatku merindukan kehidupanku 4 tahun lalu. Merindukan waktu-waktu yang kuhabiskan bersama canda dan polah tingkah kalian di tempat itu. Tempat yang kini bahkan tak lagi kutemukan hangat suasananya. Tempat yang meski telah berubah tapi kenangan itu masih tersimpan rapi di dalamnya. Tak pernah kusesali mengenal kalian disana. Karena bersama kalian, kutemukan hidupku yang sebenarnya. Aku merasa nyaman dan berarti bersama kalian. Kalian tahu, saat kuputar kembali video yang memuat kekonyolan kita semua, yang merekam aktifitas kita, meski kadang orang anggap itu nggak penting, saat kulihat semua kenangan kita yang terekam dalam sebuah gambar, aku merasa kalian bersamaku saat itu. Bisakah kenangan indah itu kuputar kembali.
Karena tahukah kau kawan,,,,bersama kalian tak pernah kutemukan kemunafikan. Kalian tulus dan apa adanya. Saat aku mengerti kehidupanku sekarang....ternyata susah sekali menggantikan posisi kalian semua. Jangankan menggantikan posisi kalian, kenyamanan pun kadang tak kuperoleh dari sekitarku. Individualis dan egoisme yang tinggi mengungkung jiwaku dalam belenggu. Aku tak lagi bisa sebebas dulu, mengekspresikan apa yang ada di hatiku. Kau tahu kawan...di dunia yang kita jalani sekarang, kita harus hati-hati dalam langkah, karena angin sekarang bertiup tak tentu arah. Terkadang ia begitu memabukkan, tapi terkadang ia juga bisa sangat kejam.
Sebenarnya aku juga nggak nyangka kalau aku bisa mendapat pengalaman buruk seperti itu, kawan. Tapi aku akhirnya sadar hidup di lingkungan seperti apa aku sekarang. Aku nggak tahu gimana caranya cerita sama kalian tapi aku yakin kalian ngerti kalau kalian tak akan pernah sejahat itu padaku, ya kan? Aku lebih suka orang yang terbuka dan berkata pedas daripada yang manis tapi bermuka dua. Taro team.......I do miz u all....dulu kita sering ngocol bareng, gokil2an, jahil2an, pokoknya seru2an dech. Tapi kenapa kini kesibukan memisahkan kita? Kapan waktu akan mempertemukan kita, jiwa kita? Apakah saat ini kalian juga merasakan sama denganku?
Aku kangen saat kita mancing bareng, aku kangen saat kita kerja keras buat anniversary skul, aku kangen saat kita ngrampok kantin bu rasum paz istirahat/jam kosong, aku kangen saat kita kabur nggak ikut salah satu pelajaran gara2 gurunya bikin ngantuk, aku kangen saat kita selalu semangat buat ngrampok makanan di tempat dora, aku kangen saat kalian selalu rakus dengan makanan, aku kangen semua yang sudah kita lakukan bersama. Sekarang aku merasa begitu bodoh.......karena tak bisa membagi waktuku untuk kalian, walau hanya sekedar berkomunikasi lewat dunia maya. Aku terlampau sibuk dengan duniaku sendiri sehingga melupakan waktuku bersama kalian, hingga tak tahu kabar apa yang sudah beredar.
Aku pengeeennnnnnn..............bangetttt ketemu n ngumpul lagi bareng kalian. Lengkap,,,,!!!!!!!!!!!!! aku kangen kalian yang nyebeli, yang imut, yang cerewet, yang gokil, yang jail, yang centil, yang super pede....semuanya lah........
I mizz u all...........
Kamis, 16 April 2009
Lidah Tak Bertulang
Aku tak menyangka akan seperti ini
Lidah memang tak bertulang
Tapi tak kukira dia lebih tajam dari pedang
Mulanya aku tak percaya dengan semua
Tapi ini benar-benar terjadi
Tahu apa dia tentang aku
Hingga dia bisa berceloteh tentang aku
Mengusik kehidupanku
Melukai hatiku
Mungkin baginya itu sekedar celotehan
Tapi itu merupakan tamparan keras bagiku
Raga ini mungkin masih berbentuk
Tapi batin ini perih terasa
Aku tak tahu apa yang ada di pikirannya
Hingga dia berani berbuat seperti itu
Kepuasan apa yang dia dapat dari ini
Ya Allah.......berikanlah aku kekuatan
Agar aku tetap bisa tersenyum kepada dunia
Jumat, 27 Maret 2009
Kriteria Jahat
aku juga pernah disakiti ma sahabatku sendiri, orang yang selama ini sangat aku banggakan, orang yang sangat aku percaya, yang sangat berarti dalam hidupku. sampai sekarang, meskipun dia udah minta maaf, ngaku lo dia salah dan bla...bla...blaa...., dia nggak pernah jujur apa sebabnya dia kayak gitu padahal dia tahu kondisiku saat itu sedang labil banget. tapi aku coba buat sabar meski rasanya sakit banget. aku tahu aku nggak layak mendapat kasih sayang dari orang lain tapi aku juga tahu kalau orang lain nggak punya hak buat menghina aku. aku cuma bisa bilang maaf ma orang-orang yang pernah aku sakiti, apapun bentuknya. aku tahu aku nggak punya hak sedikitpun buat nyakitin kalian semua. tapi nggak tahu kenapa lidahku seakan kehilangan kendali. mungkin karena sesuatu yang telah terjadi sehingga membuatku nggak lagi percaya ma dunia ini. aku harap kalian mau memaafkan aku.....karena aku tahu kalian yang terbaik yang dikasih Allah untukku.
aku nggak tahu mesti ngomong apa lagi....
mon ami, mon pere, mon mere, soir et mon amore.....pardon moi..
Bangun Dari Tidur
Senyum itu.... tawa itu.... mata itu.... belaian itu... seakan memberi jiwa dalam kehidupanku. Kembali menyejukkan hati yang telah lama beku oleh kemunafikan. Lidah ini serasa kelu tuk mengatakannya. Bukan karena sakit atau perih.... tapi dia tak kuasa tuk ungkapkan karena tak bisa dilukiskan dengan kata dan isyarat. Tak dapat gambarkan apa yang kurasa saat ini sejak kehadirannya. Namun... hidupku kembali sempurna saat kuraih cintanya.
Tak dapat kupungkiri tangis ini masih mengalir. Tragedy itu masih terus menghantui malam-malamku. Sakit terasa dalam hati. Namun apa daya hati tak berdaya menghapusnya dalam sekejap. Bayang-bayang kelam seakan tak ingin melihatku bahagia. Tapi senyuman itu... mata itu.... kehangatan itu... selalu membuatku nyaman dan tenang. Hingga aku lupa rasanya sakit hati. Sampai aku lupa rasanya dikhianati.
Masa lalu terkadang masih membuntuti langkahku. Seakan tak ingin ku melangkah menuju masa depan. Berharap tak kutemukan bahagiaku. Menghiba ku kembali padanya. Tapi maaf... masa depan terlampau indah bagiku meski tak ku pungkiri banyak liku yang menghadang langkahku. Namun tatapan itu meyakinkan aku bahwa aku layak bahagia, aku layak hidup kembali. Senyuman itu yang mengajarkan aku cinta yang sesungguhnya. Cinta yang kembali menghidupkan hatiku, yang membebaskan jiwaku dari belenggu masa lalu. Sentuhan itu mengingatkan aku betapa hidupku terlampau berharga untuk terpuruk, kembali mengingatkan aku bahwa masih ada getar cinta dalam tiap nafasku.
Kini aku bisa merasakan nikmatnya seulas senyum yang dengan manis tersungging di bibir yang pernah terkunci. Kini aku bisa merasakan hangatnya sentuhan yang membuaiku ke alam mimpi, memberikan ketenangan dalam setiap getarannya. Kini aku tak lagi bermimpi tentang pelukan dan sentuhan kasih sayang yang kembali menghidupkan memori jiwaku yang pernah tenggelam ke dasar kegelapan tak berbatas. Tawa itu... canda itu... entah kekuatan apa yang dimilikinya hingga hatiku kembali tersenyum dengan entengnya, hal yang paling sulit untuk kulakukan.
Entah magnit apa yang dia punya... entah sihir apa yang dia semburkan padaku... hingga aku perlahan bangkit dan mencoba kembali menapaki hidupku yang pernah hilang. Hingga tangan ini bisa terbuka lebar dan berusaha kembali merengkuh dunia. Mata ini kembali terbuka tuk melihat dunia yang kejam namun memabukkan. Tubuh ini kembali tegap menantang dunia. Ya.... aku mencoba kembali hidup untukmu dan karenamu... kekasih jiwa....
21 February 2009